Kemudian, Amiruddin menuturkan klu-klub PSMS Medan agar sadar dengan dampak dualisme PSMS Medan ini. Oleh karena itu, klub turut aktif dalam menyatukan PSMS Medan. "Klub-klub harus ikut bersatu, jangan lagi klub terpecah belah. Jika sudah komitmen untuk menyatukan, lalu duduk bersama dengan pengurus membentuk kepengurusan baru. Jangan saling berebut jabatan karna masyarakat menilai PSMS Medan tidak akan bagus," ungkapnya.
Sebelumnya, politisi ini juga menghimbau kepada Benny Sihotang dan Indra Sakti Harhap sebagai Ketua Umum PSMS Medan di versi masing-masing, agar tidak mengedepankan ego. Tujuannya agar PSMS Medan tidak dualisme berkepanjangan. "Saya melihat ini masalah ego. Ya jalan terbaik jangan mengedepankan ego," tegasny.
Amiruddin menyarankan agar kedua versi PSMS Medan menyerahkan kepengurusan kepada 40 klub PSMS Medan. Jika sudah diserahkan 40 klub diminta untuk mengakhiri dualisme kepengurusan lalu membentuk kepengurusan yang baru. "Cara ini sudah efektif dan bijaksana. Biarkan 40 klub ini yang membentuk kepengurusan dan menunjuk siapa yang akan menjabat sebagai Ketua Umum," imbuhnya pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Medan ini.
Untuk diketahui, hasil Mimbar Terbuka di Pendopo USU menyarankan kedua Ketua Umum itu agar menyerahkan kepengurusan ke 40 klub, namun sayang tampaknya tidak berjalan. Sebab, Benny Sihotang tidak bersedia memberikan kepengurusan ke 40 klub yang ada. Namun, Benny sepakat penyatuan PSMS Medan dengan memberikan jabatan CEO kepada Indra Sakti Harahap, dengan syarat gembong kepengurusan dibawah Indra Sakti Harahap harus tidak boleh bergabung kepengurusannya.
0 komentar: