PFCBILAL-Rumor pendepakan Suimin Diharja terus mencuat dan menjadi perbincangan panas di Mes Kebun Bunga, home base PSMS Medan. Namun, Suimin seolah tak terpengaruh dengan desas-desus tersebut. Terbukti, ia tetap memimpin pasukannya berlatih reguler di masa jeda kompetisi.
Sumber Tribun menyebutkan Ketua Umum PSMS Medan LI sudah menghubungi seorang agen untuk mencarikan sosok pelatih yang tepat. "Suimin bukan hanya dinilai gagal dengan hasil putaran pertama hanya bisa di peringkat empat, dia juga dinilai memprovokasi pemain-pemainnya," katanya kepada www.tribunmedan.com.
Menanggapi kabar miring itu, Suimin tersenyum dan mengakui sudah lama mendengarnya. "Kalau desas-desus itu biasa, saya tidak terpengaruh. Meskipun ada sumber juga yang bilang kalau saya mau dipecat. Tapi saya enggak bisa percaya begitu saja, karena sampai saat ini saya belum dapat surat pemberhentian kok," katanya saat disambangi di Mes Kebun Bunga, Rabu (3/4/2013) petang tadi.
Pria berjuluk Pelatih Kampung ini menegaskan bahwa sepak bola profesional memang kejam. Perekrutan selaras dengan pendepakan. Yang bagus direkrut dan yang buruk didepak. Tujuannya jelas, guna meningkatkan level kualitas satu klub.
"Profesional itu memang kejam. Kalaupun nantinya pemecatan itu benar adanya, saya siap menerimanya. Manajemen dan pengurus punya hak, punya wewenang mengevaluasi saya. Kalau dinyatakan rapor saya buruk dan mau dipecat, silahkan tak ada masalah," ucapnya masih dengan bibir tersungging senyuman.
"Nah, yang jadi masalah sekarang saya belum terima apa yang menjadi hak-hak saya. Kalau itu sudah saya terima, maka saya siap menerima pemecatan itu. Tapi, seandainya saya dipecat tapi gaji belum diberikan maka saya akan tempuh upaya-upaya kecil, ya seperti mengadu kepada Allah SWT," katanya setengah berguyon.
Meski tak ada fulus yang mengucur ke koceknya selama lima bulan, Suimin tetap fokus mempersiapkan anak asuhnya. Kenapa mau melakukannya sementara kompetisi memasuki masa rehat? "Bagi saya melatih PSMS tetap tanggungjawab moral. Selama evaluasi kinerja saya belum diberikan, saya tetap lanjutkan dulu program latihan ini," bebernya.
Sebelumnya, Manajer Tim Sarwono membantah keras isu pemecatan sang pelatih kepala. Apalagi manajemen dan pengurus belum menggelar agenda rapat evaluasi. "Itu sebatas rumor saja," katanya.
Sarwono menegaskan jika nantinya kabar tersebut benar adanya, maka pihaknya akan lebih dulu melunasi hak-hak pelatih. "Sejauh ini nggak ada mengarah ke sana (pemecatan). Kami saja belum ada rapat bahas itu. Kalaupun nanti terjadi kek gitu, ya gaji atau hak-hak lainnya kan harus lunas. Tapi enggaklah, enggak ada itu," ucapnya mengakhiri.
(tribunmedan)
PFCBILAL-Rumor pendepakan Suimin Diharja terus mencuat dan menjadi perbincangan panas di Mes Kebun Bunga, home base PSMS Medan. Namun, Suimin seolah tak terpengaruh dengan desas-desus tersebut. Terbukti, ia tetap memimpin pasukannya berlatih reguler di masa jeda kompetisi.
Sumber Tribun menyebutkan Ketua Umum PSMS Medan LI sudah menghubungi seorang agen untuk mencarikan sosok pelatih yang tepat. "Suimin bukan hanya dinilai gagal dengan hasil putaran pertama hanya bisa di peringkat empat, dia juga dinilai memprovokasi pemain-pemainnya," katanya kepada www.tribunmedan.com.
Menanggapi kabar miring itu, Suimin tersenyum dan mengakui sudah lama mendengarnya. "Kalau desas-desus itu biasa, saya tidak terpengaruh. Meskipun ada sumber juga yang bilang kalau saya mau dipecat. Tapi saya enggak bisa percaya begitu saja, karena sampai saat ini saya belum dapat surat pemberhentian kok," katanya saat disambangi di Mes Kebun Bunga, Rabu (3/4/2013) petang tadi.
Pria berjuluk Pelatih Kampung ini menegaskan bahwa sepak bola profesional memang kejam. Perekrutan selaras dengan pendepakan. Yang bagus direkrut dan yang buruk didepak. Tujuannya jelas, guna meningkatkan level kualitas satu klub.
"Profesional itu memang kejam. Kalaupun nantinya pemecatan itu benar adanya, saya siap menerimanya. Manajemen dan pengurus punya hak, punya wewenang mengevaluasi saya. Kalau dinyatakan rapor saya buruk dan mau dipecat, silahkan tak ada masalah," ucapnya masih dengan bibir tersungging senyuman.
"Nah, yang jadi masalah sekarang saya belum terima apa yang menjadi hak-hak saya. Kalau itu sudah saya terima, maka saya siap menerima pemecatan itu. Tapi, seandainya saya dipecat tapi gaji belum diberikan maka saya akan tempuh upaya-upaya kecil, ya seperti mengadu kepada Allah SWT," katanya setengah berguyon.
Meski tak ada fulus yang mengucur ke koceknya selama lima bulan, Suimin tetap fokus mempersiapkan anak asuhnya. Kenapa mau melakukannya sementara kompetisi memasuki masa rehat? "Bagi saya melatih PSMS tetap tanggungjawab moral. Selama evaluasi kinerja saya belum diberikan, saya tetap lanjutkan dulu program latihan ini," bebernya.
Sebelumnya, Manajer Tim Sarwono membantah keras isu pemecatan sang pelatih kepala. Apalagi manajemen dan pengurus belum menggelar agenda rapat evaluasi. "Itu sebatas rumor saja," katanya.
Sarwono menegaskan jika nantinya kabar tersebut benar adanya, maka pihaknya akan lebih dulu melunasi hak-hak pelatih. "Sejauh ini nggak ada mengarah ke sana (pemecatan). Kami saja belum ada rapat bahas itu. Kalaupun nanti terjadi kek gitu, ya gaji atau hak-hak lainnya kan harus lunas. Tapi enggaklah, enggak ada itu," ucapnya mengakhiri.
(tribunmedan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: