PFCBILAL-Dalam sejarah Perang Dunia II, salah satu pertempuran terbesar dikenal dengan sebutan Battle of Britain atau perang Inggris Raya. Itu diklaim sebagai pertempuran udara paling besar antara Jerman kontra Inggris. Battle of Britain disebut pula sebagai bagian dari rencana penyerangan Adolf Hitler, pemimipin Jerman kala itu, ke Inggris yang dikenal dengan istilah Operasi Seelowe (Singa Laut).
Dalam petempuran yang terjadi selama tiga bulan tiga minggu itu (10 Juli-31 Oktober 1940), Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe ) mengerahkan kekuatan tiga armada udara yang terdiri dari 963 pesawat tempur dan 1.311 pesawat pembom. Sementara, Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force ) menghadapinya dengan mengerahkan 800 pesawat tempur. Dengan jumlah armada yang lebih besar, Jerman seakan-akan dengan mudah menghancurkan kekuatan Inggris.
Akan tetapi, Battle of Britain berakhir dengan kegagalan besar di kubu Jerman. Ratusan pesawat Jerman baik pembom maupun tempur rontok. Tentara mereka pun gagal memasuki wilayah Inggris. Pertempuran itu mutlak menjadi milik Inggris.
Dari konteks tersebut, muncul analogi bahwa Jerman akan sulit “merajalela” di tanah Inggris dalam hal apa pun. Faktanya, di sepak bola, timnas Jerman mengalami lima kekalahan dan menang lima kali dari 10 kali sejarah pertemuan kontra Inggris di rumahnya.
Tapi, di Liga Champions musim ini anomali terjadi. Bagaimana tidak, dua tim asal Jerman, Borussia Dortmund dan Bayern München, justru yang melenggang terbang ke Inggris untuk berlaga di final yang digelar di Stadion Wembley akhir pekan ini.
(duniasoccer)
PFCBILAL-Dalam sejarah Perang Dunia II, salah satu pertempuran terbesar dikenal dengan sebutan Battle of Britain atau perang Inggris Raya. Itu diklaim sebagai pertempuran udara paling besar antara Jerman kontra Inggris. Battle of Britain disebut pula sebagai bagian dari rencana penyerangan Adolf Hitler, pemimipin Jerman kala itu, ke Inggris yang dikenal dengan istilah Operasi Seelowe (Singa Laut).
Dalam petempuran yang terjadi selama tiga bulan tiga minggu itu (10 Juli-31 Oktober 1940), Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe ) mengerahkan kekuatan tiga armada udara yang terdiri dari 963 pesawat tempur dan 1.311 pesawat pembom. Sementara, Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force ) menghadapinya dengan mengerahkan 800 pesawat tempur. Dengan jumlah armada yang lebih besar, Jerman seakan-akan dengan mudah menghancurkan kekuatan Inggris.
Akan tetapi, Battle of Britain berakhir dengan kegagalan besar di kubu Jerman. Ratusan pesawat Jerman baik pembom maupun tempur rontok. Tentara mereka pun gagal memasuki wilayah Inggris. Pertempuran itu mutlak menjadi milik Inggris.
Dari konteks tersebut, muncul analogi bahwa Jerman akan sulit “merajalela” di tanah Inggris dalam hal apa pun. Faktanya, di sepak bola, timnas Jerman mengalami lima kekalahan dan menang lima kali dari 10 kali sejarah pertemuan kontra Inggris di rumahnya.
Tapi, di Liga Champions musim ini anomali terjadi. Bagaimana tidak, dua tim asal Jerman, Borussia Dortmund dan Bayern München, justru yang melenggang terbang ke Inggris untuk berlaga di final yang digelar di Stadion Wembley akhir pekan ini.
(duniasoccer)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: