Benny Tomasoa Kecam Oknum Manajemen yang Menjual PSMS Medan

PFCBILAL-Benny Tomasoa mengecam skandal penjualan laga PSMS Medan oleh Chief Executive Officer (CEO) PSMS Medan , Heru Prawono. Skandal ini dibongkar oleh Tim pelatih, pemain, ofisial dan tim medis. Heru dikabarkan mengajak pelatih Suharto untuk berkonspirasi menjual laga kepada Persisko Tanjabbar dan Persih Tembilahan, dua laga lanjutan di putaran kedua. Namun, pelatih plontos ini tegas menolak ajakan memalukan tersebut. "Beruntung PSMS punya pelatih seperti prajurit Suharto AD. Kalau tidak sudah hancur nama PSMS Medan ini. Tindakan CEO heru ini nggak bisa dibenarkan, nggak bisa didiamkan. Seharusnya kasus ini dilaporkan ke pihak kepolisan, benar-benar gila sudah," kata Benny yang merupakan eks Manajer Tim PSMS Medan ISL musim lalu, saat menghubungi Tribun via layanan Blackberry Messenger, Jumat (14/6/2013). Benny juga menunjuk Manajer Tim, Sarwono dan Ketua Umum Indra Sakti Harahap sebagai pihak yang harus bertanggungjawab. Menurutnya, Indra Sakti tidak bisa lepas tangan sebagai orang nomor satu di klub berjuluk Ayam Kinantan ini. Sementara Sarwono yang mengklaim diri sebagai penalang dana putaran kedua, tidak bisa lepas tangan. "Apa Sarwono pikir ngurus PSMS itu mudah. Makanya kalau nggak punya uang banyak, jangan mau jadi pengurus. Dan, jangan cari uang untuk PSMS dengan cara menjualnya. Indra Sakti juga orang yang paling bertanggungjawab di sini. Saya sebagai mantan pemain sekaligus mantan pengurus mengecam keras oknum manajemen yang mau menjual PSMS ini. Pengkhianat semacam ini harus segera dipolisikan," katanya. Benny menuturkan musim lalu, pihaknya juga kewalahan mencari dana buat PSMS. Namun, tak pernah ada niat menjual pertandingan ke kubu lawan. "Kami dulu juga setengah mati ngurusi PSMS ini. Pontang panting, tapi kami tidak pernah ada sedikitpun untuk menjual PSMS ini. Karena itu, tindakan menjual pertandingan ini tak bisa didiamkan begitu saja," tandasnya. (raf/ tribunmedan.com)

0 komentar: