Suharto: Ini Musim Terburuk Saya di PSMS Medan

PFCBILAL-Suharto AD mengaku belum bisa melupakan kegagalan skuatnya melaju ke 12 besar Divisi Utama garapan PT Liga Indonesia. Menurutnya, PSMS Medan punya kans teramat besar adu kualitas di fase tersebut bila pengurus dan elite manajemen memberikan dukungan penuh. "Saya masih belum bisa melupakan kegagalan ini. Di tangan saya, PSMS ini melalui masa yang paling suram. Nggak seharusnya seperti ini kalau pengurus memberi dukungan yang sehat. Sewaktu gagal berangkat tanding ke Bengkulu, saya sampai nggak bisa tidur tiga hari. Terpukul kali," kata pelatih plontos ini kala berbincang dengan Tribun di Mes Kebun Bunga. "Tiga pertandingan awal di putaran kedua, tim bisa menang beruntun. Kalau dana ada, apalagi nggak tersendat kasus gaji, saya yakin enam poin bisa diambil dari PS Bengkulu dan PS Bangka. Kemenangan di depan mata, terbuang percuma. Ini musim terburuk semasa saya melatih PSMS Medan," ucapnya. Suharto membesut PSMS tiga musim beruntun dengan status caretaker pelatih kepala. Di musim 2010/2011 ia menggantikan Rudi Keltjes, membawa PSMS ke 12 besar tapi gagal naik kasta. Musim 2011/2012 ia menggantikan Raja Isa bin Akram Shah menangani PSMS Medan yang kala itu diberi promosi gratis ke ISL. Semusim berjuang harus menerima fakta degradasi. Musim 2013, Suharto menggantikan Suimin Diharja yang didepak karena berhaluan prinsip dengan pengurus. (raf/ tribunmedan.com)

0 komentar: