![]() |
image:goggle.com |
PFCBILAL-Ketua Umum PSMS Medan yang berkiprah di Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI), Indra Sakti Harahap, membeberkan alasan menunggak gaji pemainnya selama 10 bulan.
Beberapa waktu lalu, 11 pemain Ayam Kinantan datang ke Jakarta untuk mengadukan nasib yang belum mendapatkan hak gaji selama 10 bulan kepada PSSI. Sayang selama berada di Jakarta, pemain hidup terlunta-lunta dari tidur di pelataran Monas hingga Masjid Al-Bina Senayan.
Indra menjelaskan penyebab tunggakan gaji itu dikarenakan terjadinya dualisme kompetisi sepakbola Indonesia, Indonesian Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL). Alhasil, sponsor pun tidak ada yang bersedia untuk berinvestasi kepada klub Ayam Kinantan.
"Sejak terjadi dualisme di dalam tubuh PSMS, kami kesulitan mendapat sponsor. Alhasil, PSMS pun kesulitan membayar gaji pemain. Kondisi itu sebenarnya sudah diketahui oleh pemain, ofisial, dan pelatih tim," papar Indra kepada wartawan, Rabu.
"Kalau kami belum terbebas dari tunggakan gaji dan dualisme, PSMS tak berani mengikuti kompetisi sepakbola musim depan," lanjutnya.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia menyatakan siap membantu PSMS untuk membayar tunggakan gaji pemainnya. Namun, PT Liga Indonesia akan mengkaji terlebih dulu proposal yang diajukan klub kesayangan masyarakat Kota Medan tersebut.
Jika dalam proposal yang diajukan PSMS tersebut dirasa ada yang mengganjal dan tidak disetujui ke-11 pemain, maka PT Liga Indonesia akan member sisa subsidi sebesar Rp200 juta langsung kepada pemain. Dikatakan, PSMS sudah menerima uang subsidi sebesar Rp250 juta.
"Ya, saya sudah terima uang Rp250 juta. Untuk sisanya, saya belum mau jawab karena belum bertemu dengan PT LI," beber Indra singkat.
Terkait ancaman sanksi menyusul demo yang dilakukan Irwin Ramadhana cs, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI belum menyatakan sikap. Pasalnya, Komdis PSSI ingin mendengarkan lebih dahulu motivasi para punggawa PSMS berdemo di depan Kantor PSSI.
Untuk mengetahui masalah yang terjadi di dalam internal PSMS, Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan memanggil Indra Sakti. Namun pemanggilan itu bukan menanyakan soal tunggakan gaji pemainnya.
"Komdis memanggil Ketua Umum PSMS bukan soal gaji karena kami tidak mengurusi hal itu. Yang kami permasalahkan adalah cara pemain PSMS meminta hak dengan cara yang sudah kelewatan," ungkap Hinca.
"Kami mempermasalahkan cara 11 pemain PSMS itu menuntut gaji mereka. Semestinya mereka tak boleh demo karena tidak mencerminkan sportivitas. Kalau mereka menginginkan pembayaran gaji, maka baca perjanjian kontrak. Jangan berdemo seperti itu!" sebutnya menambahkan Komdis baru menjatuhkan sanksi pada pekan depan.
(waspada.co.id)
0 komentar: