 |
images:bolahita.com |
PFCBILAL-
Pernyataan Indra Sakti Harahap, Ketua Umum PSMS Medan yang bakal menghapus gaji pemain karena berprilaku buruk sangat dikesalkan. Indra sepertinya mencari-cari celah untuk menghindari kewajibannya membayar utang kepada pemain.
"Pertama, kompetisikan sudah usai. Kewajiban pemain sudah selesai dan haknya yang belum dibayar oleh Indra Sakti. Nah kalau memang Indra Sakti bilang hal itu ada di kontrak, lantas bagaimana dengan gaji pemain selama 10 bulan yang enggak dia bayar? Itu juga ada di kontrak," bilang Fityan Hamdy sekretaris tim.
"Bagaimana juga dengan kontrak kami dan pelatih. Sekarang yang berprilaku buruk itu siapa? Kami tak pernah bisa berkomunikasi dengan Indra. Dia selalu menghindari pemain ketika kompetisi belum usai. Sekarang anak-anak mengadukan nasib, malah berprilaku buruk. Keputusan yang aneh," sambungnya.
Fityan mengatakan, keputusan anak-anak memilih ke Jakarta ada sebabnya. Bukan seperti yang dikatakan Indra Sakti, bahwa diprovokasi PSMS LPIS.
"Itukan namanya mengarang cerita aja, spekulasi biar ada pembelaan diri. Tanya donk pemain. Selama di Jakarta, mana ada Indra dan pengurusnya yang perduli. Pemain ke Jakarta, karena Indra Sakti selalu sembunyi. Tak pernah berani datang ke mes," beber Fityan.
Pemain sendiri mengatakan sudah nekad mengadukan nasib ke PSSI. Itu setelah ketum sama sekali tak menunjukan batang hidung di Mes Kebun Bunga.
"Kami ke PSSI mau mengadukan kondisi kami. Soal gaji, tentang Indra Sakti yang tak mau bertemu kami lagi. Tapi disini (PSSI, Red), kami tak langsung di respon. Malah mendapat sindiran dari Hinca. Nah ketika kami menggunakan poster, malah dibilang berprilaku buruk, menciderai olah raga," ujar Irwin Ramadan kiper PSMS.
"Bagaimana dengan sikap Indra Sakti? Apakah dia lebih baik dari buruk," tanya Irwin.
Indra Sakti Harahap sendiri cukup sulit untuk dimintai keterangan. Nomor handphone lebih sering tidak aktif. (bolahita)
0 komentar: