PSMS LI siapkan surat kedua


images:google.com






PFCBILAL-Kekesalan punggawa PSMS Medan yang berkiprah di Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI) terhadap Indra Sakti Harahap atas gaji yang belum dibayarkan terhalang dengan bulan suci Ramadhan.

Tanpa informasi apapun dari Ketua Umum PSMS LI tersebut, pemain tetap mencoba bersabar. Namun, kesabaran mereka tak akan berlangsung lama karena seluruh pemain bersama pelatih dan ofisial saling berkomunikasi dan berkumpul sekaligus membahas persoalan gaji.

"Bahwa kami sudah mulai menempuh jalur-jalur yang ada di kontrak kerja. Mengirimkan surat ke PSSI, PT Liga Indonesia (LI), tapi belum ada balasan kepada kami. Tapi nanti di surat kedua nanti, sebaiknya kami akan tambahkan ke AFC dan FIFA," ujar Suimin Diharja, pelatih PSMS di putaran pertama.

Persetujuan melaporkan masalah ini ke otoritas tertinggi sepakbola ini mendapat dukungan dari pemain dan pelatih. Apalagi, dalam beberapa hari ini perwakilan tim akan bertemu kembali dengan pengacara guna membahas isi surat kedua.

"Jika memang tidak direspon, maka kami resmi akan memberikan surat kuasa kepada pengacara tersebut. Nantinya, dia yang akan mengurusi persoalan ini," kata Suharto, pengganti Suimin di putaran kedua, Senin.

Tak hanya ke AFC, FIFA, dan Bapopsi, beberapa pakar hukum yang sudah mau berdialog dengan pemain dan pelatih di Medan dan Jakarta mengaku hal ini bisa mengarah ke perbudakan, yakni azas kemanusiaan yang sudah berkerja secara profesional tanpa mendapatkan imbalan.

"Jadi kami juga akan melaporkan ini ke Komnas HAM. Bahwa kami manusia yang bekerja secara profesional harus mendapat imbalan. Tapi saat ini imbalannya hanya janji-janji saja. Jika memang demikian, kami akan laporkan ke semua lembaga yang bisa membantu kami," tegas Colly Misrun, asisten pelatih PSMS LI.

Dengan malaporkan permasalahan gaji yang tak dibayarkan Indra Sakti, pemain, pelatih, dan ofisial berharap dapat dikawal serta didukung oleh lembaga-lembaga tersebut.  

(waspada.com) 

0 komentar: