INDONESIA U-19 VS THAILAND U-19 : LAGA HIDUP MATI INDONESIA U-19







PFCBILAL-Ambisi Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 untuk lolos ke fase gugur turnamen sepak bola Piala AFF U-19, menghadapi ancaman besar. Kekalahan menyakitkan dari Vietnam, membuat semua skenario berubah.
Meski masih tetap berada di posisi runner up klasemen sementara Grup B, selisih angka dengan tim-tim di bawahnya, seperti Myanmar dan Malaysia, hanya terpaut dua poin. Artinya, kala bersua Thailand malam ini di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, kemenangan menjadi harga mati jika tak ingin kesulitan mendera di partai berikutnya kontra Malaysia.
Nada optimisme memang menyembul dari seluruh jajaran tim Garuda Muda, saat ditemui Tribun, Minggu (15/9) di Sun Hotel, Sidoarjo. Bahkan mereka mengaku sangat percaya diri bisa menuai kemenangan dari sang musuh bebuyutan.
Hasrat tersebut bukan tanpa alasan. Setelah kalah 1-2 dari Vietnam, tim pelatih langsung berdiskusi. Pemain langsung dibebaskan untuk beristirahat sembari memikirkan bagaimana cara menghadapi Thailand. Tim Indonesia Muda memang harus menang jika tak ingin posisinya digeser Malaysia U-19, yang di saat bersamaan diprediksi menuai angka penuh dari timnas Brunei Darussalam U-19.
Hasilnya positif. "Banyak hal dilakukan teman-teman, yang tentunya bernilai menguntungkan bagi masing-masing, agar kebugaran dan konsentrasi terjaga," kata Evan Dimas, sang kapten, kepada Tribun, kemarin. Ia mengungkapkan, ada yang memilih tidur siang, berjalan-jalan ke Sun City, ada juga yang bermaingame virtual.
Pilihan terakhir ternyata menjadi favorit sebagian besar punggawa tim Garuda Jaya. Bahkan, Evan Dimas dkk memiliki beberapa taktik setelah mereka bermain game console tersebut. Hal itu bisa dilakukan, karena beberapa pemain membawa komputer jinjing.
"Sebelum bertemu pelatih, kami iseng-iseng mempelajari permainan Thailand dari video, kemudian kami mainkan di game console. Kebetulan banyak teman bawa laptop, lengkap dengan peralatan console game. Kami pelajari mereka (Thailand), dan hasilnya semoga benar-benar membawa kami untuk meraih tiga angka," sebut Evan.
Pelatih Indra Sjafri juga tak tinggal diam. Berkumpul bareng manajemen, ia menganalisis permainan Thailand pada dua laga sebelumnya. Kebetulan, Thailand tak terlalu istimewa, karena kalah dari Vietnam dan Malaysia.
Indra mengakui, ia mengikuti apa yang dilakukan anak asuhnya, yakni belajar dari video permainan Thailand. "Jika mereka main console game, tim pelatih langsung menganalisa, kemudian diskusi dan sebisa mungkin melakukan simulasi. Saya harap efeknya bernilai positif tinggi," tukasnya.
Evan Dimas tahu betul betapa pahitnya kekalahan dari Vietnam. Evan menyadari timnya tidak bermain sesuai skenario sehingga mengakibatkan kekalahan. Namun pada usianya yang masih 18 tahun, Evan justru memandang kekalahan tersebut secara positif.
"Kami semua bersyukur sudah diperingatkan Tuhan agar kami introspeksi diri dan berjuang lebih keras lagi. Kami harus lebih tenang setelah unggul dan jangan panik," ujar Evan. Ia dan teman-temannya sudah melupakan kekalahan dari Vietnam. Dia juga mengatakan tidak ada gunanya untuk terus mengeluh dan kecewa karena tidak akan bisa membalikkan keadaan.
"Kita harus menang dari Thailand. Berapa pun skornya, kita harus menang," tegas pemain asli Surabaya itu.
Evan juga menyadari apa yang akan didapat timnya jika kembali menelan kekalahan, yaitu caci-maki dari publik. "Itu hal yang wajar, yang penting kami berusaha semaksimal mungkin. Kalah atau menang itu urusan nanti," tutur Evan.
Ucapan Evan mendapat sokongan dari Pelatih Indra Sjafri
Indra Sjafri bersama para stafnya kemudian berinisiatif mengambil alih tanggung jawab ini dari para pemain. Setelah pertandingan Indra mengatakan jika kekalahan itu sudah bukan tanggung jawab para pemain, mereka sudah berusaha dan kekalahan itu bukanlah suatu aib.
"Mereka tidak perlu malu, sekarang adalah waktunya bagi mereka untuk menegakkan kepala. Mungkin ini kesalahan saya dan ada yang tidak saya ingatkan kepada mereka. Sejak itulah mereka mulai pulih," tutur Indra kepada Tribun.
"Kalau soal fisik para pemain sudah mendapatkan terapi dan para pemain sudah siap untuk pertandingan besok. Secara mental para pemain pelan-pelan sudah bisa untuk bertarung lagi besok malam (malam ini)," ungkap Indra.
Pemain sayap Dinan Yahdian Javier mengamini apa yang dikatakan Indra. Dinan mengakui jika mentalnya dan rekan-rekan setim sempat terguncang setelah menelan kekalahan. Beruntungnya kekecewaan itu tidak berlanjut karena begitu memasuki bus untuk kembali ke hotel, para pemain sudah kembali ceria.
"Saat melawan Thailand kita harus lebih termotivasi untuk memenangkan pertandingan itu karena kalau kita menang peluang untuk lolos lebih besar," tegas Dinan yang bermain di Uruguay.

0 komentar: