Kemudian Benny Sihotang akan berlatih pada hari Selasa mendatang dan akan menghadirkan pihak Kepolisian dan oanggota organisasi Kepemudaan. Sehingga dikhawatirkan akan ada bentrokan yang berujung pada pertumpahan darah di lapangan Kebun Bunga. Meski ada ancaman seperti itu, PSMS Medan RULB tidak menghiraukan dan akan terus berlatih disana.
Menanggapi problematika itu, Pengamat Olahraga Kota Medan, Rahmad mengatakan Pemko Medan harus bijaksana dalam mengaluarkan izin pemakaian lapangan Kebun Bunga. Bijaksana yang dimaksudnya adalah Pemko Medan jangan sampai mendiskreditkan satu dari dua Kepengurusan PSMS Medan.
Seperti diketahui, pihak PSMS yang dipimpin Benny Sihotang telah mendapatkan izin, tapi pihak PSMS Medan Indra Sakti Harahap tidak mendapatkan izin. Artinya Pemko Medan telah melakukan penzhaliman terhadap satu kepengurusan yakni pihak Indra Sakti Harahap. Begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, Rahmad mengatakan solusi yang mestinya ditempuh oleh Pemko Medan yaitu tidak memberikan kepada kedua belah pihak sebelum PSMS Medan menjadi satu atau dengan kata lain Stanvaskan pemakaian lapangan Kebun Bunga. Dalam pemberian izin Pemko Medan harus objektif, meski diketahui Benny Sihotang adalah orang Birokrasi Rahudman Harahap yaitu menjabat Direktur PD Pasar Kota Medan.
Rahmad mengatakan menjelang kompetisi sebuah klub akan meningkatkan intensitas latihan. Oleh karena itu, pembagian jadwal latihan yang mungkin ditempuh oleh kedua pihak PSMS bukanlah solusi yang tepat. Menurutnya satu lapangan harus dikuasi oleh satu klub saja. Namun hal ini tidak mungkin karena akan menzhalimi, solusi tepat adalah STANVAS pemakaian lapangan Kebun Bunga. (Jumat (16/11/2012))
0 komentar: