Irwin: Seharusnya Hinca Menerima Kami

images:bolahita.com








PFCBILAL-Sikap Ketua Komdis Hinca Panjaitan dalam menegakan aturan boleh saja didukung. Namun bila harus menghukum pemain yang mengadukan nasibnya ke PSSI juga yang menerima sanksi, dianggap tidaklah wajar. 

Apalagi sebelumnya, Hinca sendiri sempat bertemu dengan sebelas pemain PSMS di Kantor PSSI, Jakarta. Namun bukannya sebuah bentuk perhatian, Irwin Ramadana dkk malah mendapat sindiran dari Hinca. Sebaiknya sebagai salah satu petinggi sepak bola di Indonesia, ketua Komdis harus memberikan masukan dan saran yang positif.

“Ya, seandainya pas kami di Jakarta ketemu Pak Hinca dia terima kami dan kami pasti tak lama di Jakarta. Tapi, saat itu dia enggak mau terima kami, ini sekarang dia dengar hanya dari Indra Sakti. Dan, katanya mau dengar dari pihak kami juga. Ya kalau mau diongkosin ke Jakarta lagi enggak apa-apa. Tapi kalau berharap kami yang ke sana dengan dana pribadi, ya darimana. Pulang ke Medan saja dari aksi yang di Jakarta kemarin diongkosi orang kok,” jelasnya.

Soal pasal-pasal yang disebutkan dilanggar pemain dalam aksi demo, Irwin mengaku tidak memahaminya. “Enggak tahu juga soal pasal-pasal itu. Tapi intinya, jangan hanya pemain yang ditekankan membaca kontrak, pengurus jugalah. Kami teken kontrak sama Indra Sakti pas masuk PSMS. Di kontrak jelas semuanya gaji dibayar setiap bulan bukan dirapel setelah kompetisi usai,” timpalnya.

Namun, Irwin yakin apa yang sedang menimpa skuat PSMS tetap didukung asosiasi pemain profesional Indonesia (APPI). “Dari APPI mereka tetap mendukung dan mendampingi terus. Semalam mereka juga akan menjumpai Menpora katanya.

Pemain PSMS lainnnya yang ikut demo di Jakarta, Muhammad Irfan mengaku kebingungan dengan ancaman sanksi denda puluhan juta atas aksi tersebut. "Kok bisalah kami yang jadi kena sanksi. Peningpun, hasilnya enggak ada malah kena sanksi pula. Aneh. Gaji kami saja entah kapan mau dibayar, eh malah mau terancam sanksi denda duit segitu. Ini namanya nambah pikiran pemain saja. Ibarat jatuh, tertimpa tangga,” kesalnya. (bolahita)

0 komentar: