Minta PSSI Datang ke Medan

images:bolahita.com







PFCBILAL-Ancaman akan mendapatkan sanksi dari Komisi Disilplin (Komdis) PSSI terhadap sebelas pemain PSMS Medan sangatlah disayangkan. Apalagi sejumlah pemain tersebut mengadukan nasib ke PSSI akibat tak menghindarnya Indra Sakti Harahap (ketum PSMS) dari pemain, pelatih dan official. Dalam hal ini, Komdis diminta untuk arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan. 

Pelatih PSMS Divisi Utama PT Liga Suharto AD mengaku kecewa, jika benar ancaman sanksi berupa denda jutaan rupiah akhirnya direalisasikan Komdis. Pemain disahkan melanggar pasal 58 tentang tingkah laku buruk dan tidak fair play dengan ancaman denda Rp25 juta. Komdis juga berpendapat, skuat PSMS juga melanggar pasal 61 karena bertingkah buruk dan terancam didenda sebesar Rp50 juta.

“Saya kecewa jika itu terjadi. Tapi, saya yakin itu [sanksi] tidak akan jatuh. Saya yakin PSSI bisa bijaksana menilai kasus ini. Anak-anak ke Jakarta itu awalnya bukan untuk demo, tapi mengadukan nasib yang gajinya belum dibayar sejak putaran pertama. Kedatangan mereka juga niat awalnya  agar PSSI bisa mediasi pertemuan dengan ketua umum Indra Sakti. Saya yakin PSSI bisa akan bijaksana,” ujarnya kepada wartawan.

Suharto juga meminta, pihak PSSI, PT.Liga Indonesia ataupun Komdis jangan  hanya mendengarkan sepihak dari Indra Sakti saja. "Jadi dengan menunda keputusan soal sanksi kepada pemain PSMS adalah langkah wajar, karena pemain sendiri  belum dimintai keterangan. Pemain dari putaran pertama dan kedua, semuanya siap memberikan kesaksian soal gaji," tegas Suharto.

Termasuk soal WO di Bengkulu, Suharto menilai akan lebih etis jika mendengarkan kesaksian dari pemain, pelatih dan official tim yang tak mau mengotori klubnya. "Jangan dari satu pihak, dan enaknya tentu kedua belah pihak dipertemukan dan Komdis dengar dua sisi satu meja. Dan, daripada banyak biaya mengundang kami ke Jakarta, bagusnya perwakilan PSSI datang ke Medan. Tapi terserah PSSI seperti apa formatnya, intinya kalau kami ke Jakarta tidak mungkin biaya sendiri, karena tidak ada dana,” bebernya. (bolahita)

0 komentar: