.jpg)
PFCBILAL-PT Liga Indonesia (LI) mengancam akan memberi skorsing seumur hidup Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap bila tidak segera menyelesaikan tunggakan gaji Irwin Ramadhan cs.
Demikian disampaikan sumber Waspada Onlineyang enggan disebut namanya di Sekretariat PSMS di Stadion Kebun Bunga Medan, Kamis. Hukuman skorsing juga akan dikenakan kepada CEO dan manajer tim, hanya saja tidak seberat hukuman kepada Indra Sakti.
Menurut rencana, pada Oktober seusai kompetisi Indonesian Super League (ISL), PSSI akan melayangkan surat hukuman kepada Indra Sakti Harahap. Saat dikonfirmasi via handphone tentang ancaman skorsing itu, Indra tidak memberi jawaban.
Pemain PSMS, Alamsyah Nasution, menyebutkan mereka tidak tahu perihal rencana skorsing kepada Indra Sakti. Hanya saja, dia berharap sejalan skorsing yang bakal dijatuhkan PT LI dibarengi pelunasan gaji mereka yang tertunggak hingga 10 bulan.
Sebelumnya, kalangan pemerhati dan pengurus klub Ayam Kinantan menilai oknum ofisial dan manajemen PSMS LI menjadi provokator agar 11 pemain memperjuangkan haknya selama memperkuat tim. Kedua oknum itu juga diduga menghasut Alamsyah Nasution cs untuk berdemo di Jakarta. Demikian juga demo di kediaman Indra Sakti.
“Komisi Disiplin PSSI harus segera menindak keduanya, karena telah mempermalukan persepakbolaan Indonesia dengan memanfaatkan para pemain,” ujar seorang pengurus klub anggota PSMS, Marzuki.
“Kenapa pemain yang dihukum? Seharusnya siapa yang menjadi pendorong hingga mereka berbuat seperti itu yang dihukum. Pemain itu kan aset sepakbola daerah dan nasional, sudah seharusnya dilindungi,” tambah mantan pemain PSMS Junior itu.
Sebelumnya, kalangan pemerhati dan pengurus klub Ayam Kinantan menilai oknum ofisial dan manajemen PSMS LI menjadi provokator agar 11 pemain memperjuangkan haknya selama memperkuat tim. Kedua oknum itu juga diduga menghasut Alamsyah Nasution cs untuk berdemo di Jakarta. Demikian juga demo di kediaman Indra Sakti.
“Komisi Disiplin PSSI harus segera menindak keduanya, karena telah mempermalukan persepakbolaan Indonesia dengan memanfaatkan para pemain,” ujar seorang pengurus klub anggota PSMS, Marzuki.
“Kenapa pemain yang dihukum? Seharusnya siapa yang menjadi pendorong hingga mereka berbuat seperti itu yang dihukum. Pemain itu kan aset sepakbola daerah dan nasional, sudah seharusnya dilindungi,” tambah mantan pemain PSMS Junior itu.
sumber:waspada.co.id
0 komentar: