Bob Hippy: Buat Apa Panggil Pemain ISL Jika Nanti Kabur Lagi

Berdasarkan keputusan rapat Joint Committee di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9/2012), pengelolaan Timnas Indonesia harus berada di bawah PSSI, dibantu Joint Committee yang bertugas melakukan mediasi dan harmonisasi. Sebelumnya menjelang berlaga di putaran final Piala AFF 2012, PSSI dan KPSI sama-sama membentuk timnas. Timnas Indonesia versi PSSI dilatih oleh Nil Maizar, sedangkan Timnas Indonesia versi KPSI dilatih oleh Alferd Riedl. Kedua pihak sama-sama mengklaim berhak mengirimkan tim berlaga di Piala AFF 2012 yang berlangsung di Malaysia dan Thailand pada November-Desember. Namun setelah melakukan pertemuan kedua Joint Committee, akhirnya diputuskan pengelolaan Timnas Indonesia berada di bawah PSSI, dibantu Joint Committee yang bertugas untuk melakukan mediasi dan harmonisasi. Pemain-pemain terbaik dari dua Timnas tersebut diharapkan bergabung dan berlatih bersama di dalam timnas yang berada di bawah PSSI. Menanggapi hal ini, pelatih Timnas Indonesia versi PSSI, Nil Maizar mengaku tidak bisa berbicara banyak mengenai penambahan pemain. Dia pun menyerahkan semuanya kepada manajemen timnas maupun PSSI. Sementara, Koordinator Tim Nasional Indonesia, Bob Hippy mengatakan, penggabungan pemain terbaik yang bermain di Liga Indonesia sudah beberapa kali dilakukan. “Terakhir waktu pertandingan melawan Valencia. Jadi penggabungan ini bukan soal baru. Mereka saja yang selalu ingkar. Setelah pertandingan melawan Valencia, mereka meninggalkan pemusatan latihan begitu saja,” ujar Bob Hippy saat dihubungi, Minggu (23/9/2012). Sewaktu pertandingan melawan klub peserta Kompetisi La Liga Spanyol itu pada, Sabtu (4/8/2012), lima pemain dari kompetisi Indonesia Super League (ISL), yakni Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, Firman Utina, M. Ridwan, dan Ahmad Bustomi, memang bermain bersama di bawah asuhan Nil Maizar. Namun, beberapa hari setelah pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Bambang Pamungkas cs pergi meninggalkan pemusatan latihan timnas. Ketika itu Ponaryo Astaman mengatakan, alasannya pergi meninggalkan pemusatan latihan timnas karena ingin menyelesaikan masalah dengan klub, dan akan mundur dari Timnas Indonesia sampai semuanya jelas. Terkait pemanggilan pemain dari klub peserta kompetisi ISL, Bob Hippy menyatakan pemanggilan pemain sudah beberapa kali dilakukan, tetapi pemain keluar lagi. “Buat apa dipanggil, hanya membuat lelah saja dan belum tentu pemain yang dipanggil memadai mentalnya. Kami akan memakai pemain yang sudah ada sambil mencari pemain baru dan berbakat serta mempunyai mental bagus,” ujar pemain Timnas Indonesia di era 1960-an.

0 komentar: