Pilih Renang, Sepeda, atau Lari?


 Meningkatkan kebugaran tentu bisa dilakukan tanpa harus menyediakan berbagai peralatan yang aneh-aneh. Tiga aktivitas olahraga yang bersifat umum, yaitu jogging, berenang, dan bersepeda, merupakan tiga aktivitas olahraga yang jelas bisa meningkatkan kebugaran karena sifatnya adalah olahraga aerobik.
Di antara ketiganya, renang merupakan olahraga yang paling kecil risiko mendapatkan cedera. Kecuali renang yang membutuhkan sarana kolam renang, dua aktivitas lainnya amat mudah dilakukan. Yang jadi kendala adalah mempertahankan kedisiplinan.
Seperti dikemukakan dokter spesialis olahraga Rusbandi Sarpini, "Kedisiplinan selalu menjadi kendala. Padahal, untuk bisa bugar, aktivitas itu harus dilakukan setiap hari," ujarnya.
Untuk berenang, Rusbandi mengatakan, selain meningkatkan kebugaran bagi mereka yang tidak memiliki gangguan fisik, olahraga tersebut juga bermanfaat bagi mereka yang memiliki hambatan fisik.
"Berenang, selain untuk meningkatkan kebugaran kita, juga bagus bagi penderita asma, nyeri pinggang bawah, atau orang dengan kelainan postur tubuh karena berenang tidak membebani," ujarnya.
Adapun untuk bersepeda, pengajar di Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga ini menegaskan, olahraga bersepeda tetap bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki kelainan postur tubuh, seperti skoliosis, bahu tidak segaris, atau kelainan pada kaki dan pinggang.
Dari lingkungan luar, aktivitas bersepeda di kota besar terganggu karena jalanan sudah sedemikian ramai. "Sehingga aktivitas bersepeda tidak bisa konstan karena harus sering berhenti. Namun, bersepeda di jalan raya punya kelebihan, yaitu kita tidak menjadi bosan seperti saat latihan dengan sepeda statis," kata Rusbandi.
Untuk membunuh rasa bosan, bersepeda statis di rumah bisa dilakukan sambil menonton televisi atau mendengarkan musik. "Irama kita mengayuh bisa disesuaikan dengan musik tersebut, jadi tidak bosan," katanya.
Yang paling murah meriah, menurut Rusbandi, adalah jogging. "Jogging bisa dilakukan di sekitar kompleks rumah, muda dan tua bisa melakukannya. Jogging atau jalan kaki bagus dilakukan oleh mereka yang berusia di atas 45 tahun," tambahnya.
Ketika semuanya sudah berjalan baik, aktivitas telah berjalan rutin dan latihan tidak lagi memberatkan kita, yang perlu diingat selanjutnya adalah melakukannya dengan aman, tidak menimbulkan cedera, dan dilakukan secara bertahap.
Selain bertahap, jangan lupa melakukan pemanasan dan peregangan sebelum berolahraga, juga pendinginan dan peregangan setelahnya.
Tahapan proses yang terjadi pada tubuh kita saat berolahraga, yaitu pada menit-menit pertama kita mendapatkan energi dari cadangan gula darah. Setelah itu sampai 10 menit, kita mendapat energi dari cadangan karbohidrat di otot.
Lebih dari 10 menit sampai 30 menit, energi kita dapatkan dari karbohidrat dan lemak. Setelah lebih dari 30 menit, energi kita dapatkan dari pembakaran cadangan lemak pada tubuh. "Nah, kita bisa mengurangi berat badan jika cadangan lemak kita terbakar," ujarnya. "Tapi setelah olahraga, jangan langsung cari bakso, bisa-bisa kalori yang masuk lebih banyak." (ISW)

0 komentar: