Lima Kunci Agar Anda Menjadi Sahabat yang Menyenangkan

Lima Kunci Agar Anda Menjadi Sahabat yang Menyenangkan Apa yang membuat kita bisa menyukai orang yang baru dikenal dengan cepat? Tentu bukan sekadar karena mengetahui bahwa ia punya jabatan penting, atau karena penampilannya yang menarik. Kita akan mudah menyukai orang yang ramah dan hangat, dan menyambut kita dengan penuh perhatian. Jadi, ketika Anda ingin memberi kesan yang baik, tirulah kebiasaan-kebiasaan orang yang mudah disukai orang lain. Inilah kebiasaan positif yang membuat Anda terkesan jadi sahabat yang menyenangkan bagi banyak orang: Tidak berlagak seperti orang penting Mungkin Anda selalu diajarkan untuk menjabat tangan orang lain dengan tekanan kuat, berdiri dengan tegak, atau melangkah maju sambil tersenyum ketika menyambut seseorang yang baru dikenal. Tetapi, jangan sampai bahasa tubuh Anda berlebihan dan menunjukkan bahwa Anda lah orang penting dalam pertemuan tersebut. Ketika Anda bertemu seseorang, bersikaplah rileks, melangkah maju, condongkan kepala ke arah mereka sambil tersenyum, dan tunjukkan bahwa Anda lah yang merasa terhormat karena berkenalan dengannya. Jangan lupa menjabat kembali tangannya ketika Anda berpisah, dan katakan bahwa Anda senang bisa bertemu dengannya. Kalau Anda menunjukkan rasa senang yang tulus karena bisa menemuinya, orang tersebut akan segera menyukai Anda. Menunjukkan kekuatan sentuhan Sentuhan fisik, tentunya secara nonseksual, bisa memberi makna yang kuat. Sentuhan bisa memengaruhi perilaku, memicu kepatuhan orang lain pada Anda, dan membuat Anda terlihat lebih ramah. Ketika Anda bersalaman dengan orang yang baru Anda kenal, jabat tangannya sementara tangan kiri Anda menepuk lengan atas atau pundaknya dengan cara yang kasual. Atau, ketika Anda sedang berjalan bergegas di belakang orang dan ingin mendahuluinya, sentuh ringan pundaknya. Sentuhan Anda akan menurunkan jarak yang Anda rasakan antara Anda dan orang tersebut, dan itulah kunci dalam menyukai dan disukai orang lain. Keinginan mengenal Anda lebih jauh Ada perbedaan antara orang yang mau tahu urusan orang lain, dan yang ingin mengenal orang tersebut lebih jauh. Orang yang disukai orang lain adalah tipe yang kedua. Mereka selalu menganggap bahwa setiap orang punya keunikan, dan itulah yang ingin diketahuinya. Cobalah untuk bersikap terbuka pada orang yang baru Anda kenal. Berikan pertanyaan-pertanyaan standar, lalu biarkan ia menjawab dengan memberi penjelasan yang lebih dalam. Ketika Anda mengetahui sesuatu tentang orang ini, tanyalah bagaimana ia melakukannya, mengapa ia melakukannya, apa yang disukainya tentang hal itu, atau di mana ia memelajarinya. Kadang-kadang, kebaikan atau prestasi seseorang tidak pernah terungkap karena orang tersebut tidak punya kesempatan untuk menunjukkannya. Atau, tidak ada orang yang bertanya. Pertanyaan Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai dirinya. Dan ketika Anda membantu orang lain merasa hebat dengan dirinya, mereka akan menyukai Anda. Mereka mengatakan sesuatu dengan tulus Meskipun Anda merasa sebagai orang yang hebat, pasti ada orang lain yang lebih hebat daripada Anda. Maka, berikan pujian untuk orang ini, tunjukkan bahwa Anda terkesan dengan kemampuannya, dan akui kelemahan atau kegagalan Anda. Tentu saja, Anda tidak perlu membongkar semua rahasia Anda. Ketika seorang teman mengatakan, "Kami baru membeli rumah yang lebih besar", katakan, "Wah, hebat. Aku jadi iri, nih. Kami sebenarnya sudah ingin melakukannya sejak beberapa tahun lalu, tapi uangnya belum ada. Bagaimana sih, kamu melakukannya?" Tak usah takut menunjukkan sisi diri Anda yang lemah. Sesaat, orang mungkin akan terkesan oleh sikap Anda yang dibuat-buat. Namun, orang tentu lebih menyukai sikap yang tulus. Jadilah diri Anda apa adanya, karena tak ada orang yang suka dengan sikap yang penuh kepura-puraan. Mereka melakukan sesuatu tanpa pamrih Anda mungkin mengenal seseorang yang tidak begitu dekat, dan Anda kurang menyukainya karena gayanya yang kerap meremehkan orang lain. Sehari-hari, ia tak pernah melirik Anda. Baru ketika ada maunya, ia menegur Anda dengan gaya seolah-olah Anda sudah dikenalnya selama 100 tahun. Tentu Anda akan berpikir, hm... kita lihat saja, setelah ini apakah ia akan bersikap ramah pada Anda. Jika tidak, Anda tidak akan meladeninya lagi. Orang tulus dalam membantu biasanya tak akan memikirkan apa yang akan didapatnya dari orang yang sudah dibantunya. Sebab, ia membantu karena memang bisa membantu, bukan karena mengharapkan imbalan atau perubahan sikap dari orang yang dibantu. Biarkan saja jika orang ini akan kembali berpura-pura tidak mengenal Anda. Anda melakukannya karena Anda mau, dan mampu kan?

0 komentar: