PFCBILAL-Perjuangan tim nasional sepak bola Indonesia U-16 menuai apresiasi meskipun gagal menjuarai Piala AFF U-16 di Myanmar. PSSI diminta untuk dapat mempertahankan skuat yang ada dan melakukan pembinaan secara berjenjang.
PFCBILAL-Perjuangan tim nasional sepak bola Indonesia U-16 menuai apresiasi meskipun gagal menjuarai Piala AFF U-16 di Myanmar. PSSI diminta untuk dapat mempertahankan skuat yang ada dan melakukan pembinaan secara berjenjang.
Pengamat sepak bola, Budiarto Shambazy, mengatakan tim usia muda Indonesia memiliki prospek menjanjikan untuk kejayaan sepak bola Tanah Air di masa depan. "Anak-anak itu (pemain U-16) harus terus dibina secara berjenjang. Jangan tiba-tiba nanti dilepas dan dibiarkan hilang begitu saja," kata Budiarto kepada Republika, Selasa (3/9).
Budiarto mengatakan salah satu permasalahan sepak bola Indonesia adalah tidak konsistennya para pengurus dalam melakukan pembinaan usia muda secara berjenjang. Padahal, negara-negara penguasa sepak bola dunia seperti Spanyol dan Brasil, bisa berjaya karena memiliki keseriusan dalam membina para pemain mulai dari level usia muda hingga ke tim nasional senior.
"Timnas negara lain bisa berjaya karena para pemainnya sudah bermain bersama sejak usia muda," ujar Budiarto.
Indonesia memang tampil menjanjikan pada ajang Piala AFF U-16. Timnas U-16 tak terkalahkan pada fase Grup B dengan raihan delapan poin hasil dua kemenangan dan dua kali imbang.
Sama dengan raihan Malaysia yang berada di satu grup. Hanya saja Malaysia lebih unggul dalam produktivitas gol sehingga berhak keluar sebagai juara grup. Indonesia melaju ke fase gugur sebagai runner-up.
Di babak semifinal, Indonesia secara mengejutkan mampu mengandaskan Australia yang sebelumnya difavoritkan keluar sebagai juara. Indonesia menyingkirkan Australia melalui drama adu penalti setelah pada babak normal bermain imbang 2-2.
Pada partai final, Indonesia nyaris mengalahkan Malaysia. Pasukan Sutan Harhara lebih dulu unggul 1-0 pada menit ke-28. Petaka bagi Indonesia, Malaysia berhasil menyamakan kedudukan pada menit perpanjangan waktu melalui titik penalti setelah Indonesia melakukan pelanggaran di kotak penalti. Mimpi Indonesia menjadi juara akhirnya kandas melalui adu penalti.
Budiarto meyakini kekalahan itu bukan karena faktor mental. Dia menilai mental pasukan timnas U-16 sudah bagus, buktinya berhasil menumbangkan tim kuat Australia yang juga harus dilalui dengan adu penalti. Ia mengatakan kekalahan itu lebih karena faktor keberuntungan.
"Hasil ini menunjukkan Indonesia bisa bersaing di tingkatan usia muda. Ini gejala bagus," dia menambahkan.
sumber:repubilka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: