PFCBILAL-PS Bangka akhirnya sukses mendampingi Persisko Tanjabar ke babak 12 besar Divisi Utama PT. Liga Indonesia. Setelah pertandingan penentuan di Stadion Orom, Sungailiat mengalahkan PSMS Medan dengan skor 3-2 (2-1).
Dua gol PSMS dicetak oleh Riko Simanjuntak dan M Irfan. Sedangkan tiga gol tuan rumah dicetak oleh. Ridwan Awaludin, Rafael dan Nanang. Usai pertandingan, situasi haru menyelimuti kubu PSMS Medan.
Pasalnya perjuangan bertahan di Divisi Utama dan mencoba lolos ke babak 12 besar telah mencapai hasil terbaik. "Saya bangga kepada pemain, yang hari ini menunjukan fanatisme memperjuangkan PSMS bertahan di Divisi Utama. Dengan segala situasi belum gajian, pemain tampil luar biasa dan mampu mencetak gol setelah tertinggal," ujar Suharto usai pertandingan.
Malah kepemimpinan Wasit Safari dianggap salah satu faktor sikap penonton yang melempari pemain dan banch PSMS Medan.
"Kalau dibilang soal wasit, ya sedikit kecewa. Terlebih di babak pertama, kita ampunlah. Keputusan dan posisi berdiri saja tidak sejalan. Tapi kami harus gentleman, anak-anak sudah maksimal," sambung Suharto.
Duka di PSMS, pesta di banch PS. Bangka. Seluruh pemain dan manajemen terlihat berpesta atas target lolos ke babak 12 besar.
"Kita puas, target kita berhasil melaju ke babak selanjutnya. Kemenangan ini diraih dengan susah payah, anak-anak Medan tampil luar biasa," ujar Mintra Jaya asisten manajer PS. Bangka.
Bahkan Mintra mengaku salut dengan Hardiantono dkk. Tanpa gaji, PSMS adlah tim pertama yang berhasil membobol gawang PS Bangka di Stadion Orom.
"Kalau putaran pertama PSMS main seperti ini, kami pasti kalah. Sekali lagi, kami salud dengan fanatisme Medan yang luar biasa," pungkasnya. (bolahita)
PFCBILAL-PS Bangka akhirnya sukses mendampingi Persisko Tanjabar ke babak 12 besar Divisi Utama PT. Liga Indonesia. Setelah pertandingan penentuan di Stadion Orom, Sungailiat mengalahkan PSMS Medan dengan skor 3-2 (2-1).
Dua gol PSMS dicetak oleh Riko Simanjuntak dan M Irfan. Sedangkan tiga gol tuan rumah dicetak oleh. Ridwan Awaludin, Rafael dan Nanang. Usai pertandingan, situasi haru menyelimuti kubu PSMS Medan.
Pasalnya perjuangan bertahan di Divisi Utama dan mencoba lolos ke babak 12 besar telah mencapai hasil terbaik. "Saya bangga kepada pemain, yang hari ini menunjukan fanatisme memperjuangkan PSMS bertahan di Divisi Utama. Dengan segala situasi belum gajian, pemain tampil luar biasa dan mampu mencetak gol setelah tertinggal," ujar Suharto usai pertandingan.
Malah kepemimpinan Wasit Safari dianggap salah satu faktor sikap penonton yang melempari pemain dan banch PSMS Medan.
"Kalau dibilang soal wasit, ya sedikit kecewa. Terlebih di babak pertama, kita ampunlah. Keputusan dan posisi berdiri saja tidak sejalan. Tapi kami harus gentleman, anak-anak sudah maksimal," sambung Suharto.
Duka di PSMS, pesta di banch PS. Bangka. Seluruh pemain dan manajemen terlihat berpesta atas target lolos ke babak 12 besar.
"Kita puas, target kita berhasil melaju ke babak selanjutnya. Kemenangan ini diraih dengan susah payah, anak-anak Medan tampil luar biasa," ujar Mintra Jaya asisten manajer PS. Bangka.
Bahkan Mintra mengaku salut dengan Hardiantono dkk. Tanpa gaji, PSMS adlah tim pertama yang berhasil membobol gawang PS Bangka di Stadion Orom.
"Kalau putaran pertama PSMS main seperti ini, kami pasti kalah. Sekali lagi, kami salud dengan fanatisme Medan yang luar biasa," pungkasnya. (bolahita)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: