JAKARTA (Pos Kota) – Penyatuan liga profesional Indonesia menjadi kunci penyelesaian masalah sepakbola nasional. Jika tidak bisa disatukan, maka akan sangat sulit untuk melangkah ke agenda selanjutnya.
Menurut Ketua Ketua Joint Committe (JC) Todung Mulya Lubis kepada wartawan, kemarin, semangat rekonsiliasi harus dibawa dalam pertemuan kedua JC di House of Asian Football Confederation (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia, 20 September 2012. Pada pertemuan itu akan dibahas mengenai liga profesional.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dan Liga Super Indonesia (LSI) masing-masing sudah menyiapkan kertas kerja yang berisikan tentang konsep liga profesional. Pada pertemuan nanti, akan hadir delapan anggota JC serta perwakilan FIFA dan AFC.
“Saya tidak ingin melihat ke belakang mengapa JC tertunda. Sekarang kita melihat ke depan dan berharap semua pihak mau menyelesaikan persoalan liga yang merugikan kita semua. Keberhasilan penyatuan liga menjadi kunci keberhasilan JC secara keseluruhan. Kalau penyatuan liga tidak bisa dilakukan, JC akan sangat sulit menyelesaikan kemelut sepakbola nasional,” kata Todung.
SATU KOMPETISI
Karena itu, lanjut pengacara kondang itu, kunci penyelesaian sepakbola nasional adalah menyatukan kompetisi. “Penyatuan liga tidak bisa dilakukan tentu sulit bicara yang lain, karena itu persoalan mendasar. Kalau kita berbicara Statuta PSSI, sementara liga berantakan, ya tidak mungkin, kita harus menyelamatkan persepakbolaan kita,” kata dia.
PSSI melalui Todung sudah menjalin komunikasi dengan anggota JC lainnya dari KPSI, seperti Djoko Driyono, Djamal Aziz, Hinca Panjaitan atau Tigor. “Saya optimis rekonsiliasi, kalau tidak optimal hasilnya kita lihat saja nanti. Namun, kita tidak mau Indonesia dijatuhkan hukuman AFC dan FIFA. Kita semua ingin fanatisme sepakbola Indonesia menjadi energi positif ke depan,” kata Todung.(ian)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: