Timnas Indonesia ya Sejatinya di Bawah Naungan PSSI Djohar.

Rapat kedua Joint Committee di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9/2012), yang dihadiri oleh Anggota Joint Committee, perwakilan AFC, dan Sekjen PSSI telah menyepakati beberapa point, seperti penggabungan dua liga, penggembalian empat anggota Exco, pengelolaan Timnas Indonesia, revisi Statuta PSSI, dan Kongres PSSI selambat-lambatnya sebelum tahun 2012 berakhir.. Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin mengatakan, tentu semua harus mematuhi apa yang telah diputuskan dalam rapat Joint Committee atas arahan dari Task Force for Indonesia. "Semua untuk kepentingan Indonesia, kita melaksanakan apa yang ada dalam keputusan tersebut. Jadi kita bekerja dengan waktu dan secepatnya menyelesaikan persoalan persepakbolaan di Indonesia," ujar Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, di Kantor PSSI, Senin (24/9/2012). Salah satu poin yang disepakati yaitu, Joint Committee atas rekomendasi AFC dan FIFA hanya mengakui satu timnas saja, yakni Timnas Indonesia di bawah pengelolaan PSSI. Joint Committee sendiri memiliki tugas untuk melakukan mediasi dan harmonisasi terkait dua Timnas yang telah terbentuk. "Kita ingin di Piala AFF menurunkan pemain terbaik dan karena itu kita segera menyiapkan timnas yang utuh di bawah pelatih Nil Maizar. Jadi Nil Maizar yang berwenang menentukan pemain yang tergabung dalam timnas,"tuturnya. Pengelolaan Timnas Indonesia, Menurut Djohar Arifin Husin, kewenangan berada di PSSI, sementara Joint Committee hanya mengharmoniskan dan memediasi dua Timnas Indonesia. Sementara ditemui di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz menegaskan, Joint Committee sebagai forum yang mengharmoniskan pemain, sedangkan Timnas tetap berada di bawah PSSI. "Apabila ada pemain ataupun klub yang menolak untuk memberikan pemain bergabung dengan Timnas Indonesia, maka akan dikenakan sanksi. Sanksi ini memang tidak tertulis di dalam kesepakatan, namun, sudah pernah dibahas dalam rapat Joint Committee,"tambah CEO Halma Strategic.

0 komentar: