KAMI MEDAN BUNG !!!






Kasta bukanlah masalah. Semangtnya masih sama dan semakin besar ketika keadaan tim naik turun. Ada semangat yang tidak pernah padam. Ada keinginan yang sama setiap hari, setiap waktu, setiap pertandingan. PSMS menjadi juara menjadi Ayam Kinantan dengan taji yang tajam.

Ya, warna kami hijau, kami bangga dengan warna kami bahkan darah kami sudah hijau. PSMS pasti juara. Itu yang selalu kami harapkan dari PSMS. Harapan besar selalu kami sematkan  saat PSMS bermain kandang ataupun tandang, saat chant chant tentangPSMS menggema dari Tribun Utara Stadion Teladan Medan. Terlihat bodoh memang bagi mereka yang tidak mencintai tim kami. Kami hanyalah penggila bola, orang gila yang mendukung tim dengan prestasi naik turun. Pernah kami merasa seperti menjadi tim yang juara ketika tim kami kembali ke habitat aslinya ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Bisa kalian bayangkan bagaimana ketika mata berkaca, hati bergetar, dan teriakan kami semakin lantang KAMI MEDAN BUNG !!! HORAS PSMS !!!
 

Berada di kasta kelas kedua tidak lalu membuat kami berhenti berteriak. Selalu hadir di pertandingan kandang ataupun tandang itu kewajiban kami. Ketika harus menghadiri pertandingan tandang kami rela lapar, tidak peduli dengan berapa uang saku yang kami miliki. Yang terpenting bagi kami adalah bisa masuk stadion dan mendukung PSMS berlaga di kandang lawan. Gembira sekali ketika bermain tandang dapat meraih poin. Hahaha. Yang aneh lagi kalau pertandingan kandang, kami menyebutnya kemenangan harga mati bagi kami. Suatu sindrom yang meracuni kami ketika pertandingan akan berlangsung. Malam sebelum pertandingan sindrom itu semakin menjadi, mata tidak dapat dipejamkan dan harap esok segera datang.

Ada rindu yang selalu terjawab ketika menunggu Ayam Kinantan berlaga. Rindu untuk bertemu PSMS Medan. Kami punya keinginan yang sama, hadir di stadion secepat mungkin. Memastikan kami tidak terlambat datang. Kami ingin hadir di sana, memastikan pemain keluar dengan wajah kepastian, kemenangan. Jangan mencoba menghentikan kami karena akan percuma. Semangat ini sudah tidak dapat diperkecil lagi. Justru semakin besar di tiap pertandingan yang mengantar Ayam Kinantan menuju kejayaannya. Cinta kami semakin besar, kerinduan kami semakin dalam, semangat ini tak pernah padam.

Pernah  kami akan mendukung tim kami di FINAL LIGA INDONESIA tahun 2007 tanpa harus dihadiri penonton di Stadion Jalak Harupat
, Soreang, Kabupaten Bandung. Memang agak aneh rasanya, masa' pertandingan sekelas final tanpa boleh dihadiri penonton. Mereka pikir kami akan patah arang, tidak semudah itu bung. Kami memutuskan untuk tetap bernyanyi di luar stadion. Dengan semangat yang tetap menggebu. Karena memang begitulah cara kami. Memang itu yang bisa kami lakukan. Berteriak mendukung tim yang terpatri di hati kami. SEMUA DEMI MEDAN TERIAK MEDAN !!!

Kami tidak peduli dengan siapapun yang tidak menyukai kami. Kami punya atmosfer sendiri dibelakang gawang utara, tempat kami berdiri, tempat kami memutus pita-pita suara dengan nyanyian dan teriakan yang lantang PSMS !!! Kami tidak peduli dengan siapapun yang tidak menyukai kami. Ada rantai yang erat mengikat kami di sini. Ada jabat tangan dari mereka. Dari para pendahulu yang tidak pernah lelah bermimpi tentang kejayaan. Karena kami PSMS Medan Fans Club . HORAS HORAS PSMS !!! PSMS AYAM KINANTAN !!! KAMI MEDAN BUNG !!!

                                                                               -----{ SALAM HIJAU KINANTAN }-----

0 komentar: