Pemain bertahan ini hangat diberitakan tengah berurusan dengan pihak kepolisian. Itu menyusul dugaan tindak pengeroyo
kan yang dilakukan Diego dan kawan-kawan di tempat hiburan malam, Domain Cafe, Senayan, Jakarta, Kamis (8/11) dinihari atau sekitar pukul 02.30 WIB.
Terkait hal tersebut, tidak satu kata pun yang diucapkan oleh kekasih Nikita Willy tersebut. Padahal, seluruh awak media sudah sejak pagi mengerumuni kantor PSSI dan SUGBK hanya untuk mendapatkan keterangan langsung dari pemain yang meniti karir dari klub amatir RDC Deventer dan GO Ahead Eagles tersebut.
"Wajar saja jika Diego kini bungkam. Mungkin karena ingin menenangkan diri sejenak," ujar pelatih Timnas senior, Nil Maizar, memberikan pembelaan.
"Saya sudah berbicara empat mata, dan hasilnya Diego meminta maaf. Dalam kesempatan tersebut, dirinya beralasan sedang menghadiri acara ulang tahun rekannya," sambungnya.
Meski belum terbukti bersalah, dilanjutkan Nil Maizar, pemain kelahiran Deventer, Belanda, 8 Agustus 1990 tersebut, tidak begitu saja bisa lepas dari tanggungjawabnya. Nil Maizar mengaku tetap memberikan ganjaran atas sikap indisipliner lantaran keluar pada malam hari.
"Uang hariannya sebesar Rp 500 ribu, harus kita potong. Nantinya, uangnya akan diberikan kepada pihak yang kurang mampu dan dilakukan kapten tim, Elie Aiboy," terang pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut.
Sanksi yang diberikan, dilanjutkan Nil Maizar, harus dapat diterima dengan lapang dada oleh pemain bersangkutan. Selain itu, bertujuan agar tidak ada pemain lainnya yang melakukan hal serupa.
"Ini harus menjadi pelajaran bagi pemain lainnya agar selalu disiplin. Sebab, mereka sudah diingatkan untuk tidak boleh keluar malam, dan sebagainya. Selama TC, para pemain wajib mengikuti aturan yang berlaku. Waktu yang ada, hanya harus dimanfaatkan untuk berlatih dan beristirahat," imbuhnya.
Terkait hal tersebut, tidak satu kata pun yang diucapkan oleh kekasih Nikita Willy tersebut. Padahal, seluruh awak media sudah sejak pagi mengerumuni kantor PSSI dan SUGBK hanya untuk mendapatkan keterangan langsung dari pemain yang meniti karir dari klub amatir RDC Deventer dan GO Ahead Eagles tersebut.
"Wajar saja jika Diego kini bungkam. Mungkin karena ingin menenangkan diri sejenak," ujar pelatih Timnas senior, Nil Maizar, memberikan pembelaan.
"Saya sudah berbicara empat mata, dan hasilnya Diego meminta maaf. Dalam kesempatan tersebut, dirinya beralasan sedang menghadiri acara ulang tahun rekannya," sambungnya.
Meski belum terbukti bersalah, dilanjutkan Nil Maizar, pemain kelahiran Deventer, Belanda, 8 Agustus 1990 tersebut, tidak begitu saja bisa lepas dari tanggungjawabnya. Nil Maizar mengaku tetap memberikan ganjaran atas sikap indisipliner lantaran keluar pada malam hari.
"Uang hariannya sebesar Rp 500 ribu, harus kita potong. Nantinya, uangnya akan diberikan kepada pihak yang kurang mampu dan dilakukan kapten tim, Elie Aiboy," terang pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut.
Sanksi yang diberikan, dilanjutkan Nil Maizar, harus dapat diterima dengan lapang dada oleh pemain bersangkutan. Selain itu, bertujuan agar tidak ada pemain lainnya yang melakukan hal serupa.
"Ini harus menjadi pelajaran bagi pemain lainnya agar selalu disiplin. Sebab, mereka sudah diingatkan untuk tidak boleh keluar malam, dan sebagainya. Selama TC, para pemain wajib mengikuti aturan yang berlaku. Waktu yang ada, hanya harus dimanfaatkan untuk berlatih dan beristirahat," imbuhnya.
0 komentar: