Kepongahan Duo Ketum PSMS Berbalas dengan Ketiadaan Sponsor

Kondisi duo PSMS benar-benar terpuruk akibat ketidaksanggupan menggaet sponsor. Seperti diperkirakan banyak kalangan bahwa pihak ketiga masih alergi untuk menyuntikkan fulus. Faktanya, PSMS Medan versi PT Liga Indonesia (LI) pimpinan Indra Sakti Harahap harus terseok-seok menjalani kompetisi. Riko Simanjuntak dan kawan-kawan hanya bisa makan nasi bungkus serba enam ribu. Makanan yang tak sesuai standarisasi gizi atlet. Tak ayal, saat sua PS Bangka yang merupakan laga kedua di pentas divisi utama, dilibas empat gol tanpa balas. Situasi buruk juga membekap PSMS Medan versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) pimpinan Benny Harianto Sihotang. Setelah Markus Haris Maulana yang akhirnya memilih angkat kaki, kini Donny Siregar, Romi Agustiawan dan pelatih Abdul Rahman Gurning juga berpotensi hengkang. Sebab ada Persis Solo dan Arema IPL yang siap menampung jasa mereka. Kepongahan dua ketum duo PSMS ini tak lagi tampak. Baik Benny Sihotang ataupun Indra Sakti akhirnya harus gigit jari dan mengakui tak ada sponsor yang selera dengan tim berjuluk Ayam Kinantan ini. "Sampai saat ini tak ada satupun sponsor yang konkret. Kemarin dengan ASA group sempat deal tapi akhirnya batal. Ada tiga perusahaan yang mundur. Ini di luar perkiraan. Bantuan dari PT LI ada Rp 450 juta yang dikonversi Rp 50 juta per bulannya. Ini jelas tak cukup. Karena itu kami tetap berupaya untuk menggaet sponsor yang ada," kata Indra Sakti kepada www.tribunmedan.com. "Kita sudah layangkan proposal ke perusahaan-perusahaan tapi belum ada jawaban. Ini semua karena alasan klasik, mereka sulit meng-iya-kan karena situasi PSMS yang ada dua. Kalaupun nantinya ada pemain yang mau pergi, ya saya tak akan mempersulit," kata Benny Sihotang. sumber: tribun medan

0 komentar: