Medan terancam krisis gas

Medan terancam krisis gas Mulai tanggal 1 Maret 2013 pasokan gas dari salah satu pemasok PGN di Medan yaitu Pertiwi Nusantara Resources akan habis. Demikian pernyataan dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Dengan terhentinya pasokan dari Pertiwi, maka total pasokan gas yang disalurkan PGN akan turun dari 12 mmscfd pada akhir 2012 menjadi 7 mmscfd. Sementara kebutuhan sekitar 20 ribu pelanggan PGN di Medan mencapai 25 mmscfd. “Dengan jalur distribusi gas PGN sepanjang 600 km, pasokan gas sebesar 7 mmscfd yang kami salurkan di Medan saat ini sungguh sangat minim. Kami bisa memahami situasi yang dihadapi oleh pelanggan-pelanggan kami,” ungkap General Manager SBU Distribusi III PT PGN Mugiono melalui siaran tertulisnya, Kamis (21/2). Menurut Mugiono, ancaman krisis gas di Medan tahun 2013 ini sesungguhnya sudah diprediksi sejak beberapa tahun lalu. Untuk mengantisipasi ancaman krisis gas di tahun 2013, di tahun 2011 PGN membangun Floating Storage Regatification Unit (FSRU) di Belawan berkapasitas 250 mmbtu. “Krisis gas yang terjadi di Medan saat ini menunjukkan bahwa pengelolaan gas bumi di Indonesia membutuhkan sinergi yang lebih baik antara pasokan, infrastruktur dan pasar,” ujar Mugiono. Sehingga kata Mugiono, akibat tidak adanya kebijakan yang sinergis diantara sektor hulu, midstream dan hilir, kini para pelaku usaha di Medan terancam mengalami penurunan produksi, bahkan gulung tikar menyusul minimnya pasokan gas. Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Sumatera Utara, Tohar Suhartono menjelaskan, kalangan industri di Medan kini sedang menghadapi ancaman krisis gas yang sangat serius. “Oleh karena itu Kadin berharap pemerintah dan stakeholder gas bisa memberikan solusi terkait krisis gas di Medan ini,” pungkasnya.

0 komentar: