Pengurus PSMS Medan Retak

TRIBUN-MEDAN.com MEDAN - Wali Kota Medan, Rahudman Harahap telah mendesak proses percepatan gelaran Rapat Umum Luar Biasa (RULB) di Hotel Grand Aston, Kamis (13/9/2012) malam lalu. Rahudman dalam acara tersebut langsung menyebutkan lima figur yang duduk di tim formateur. Mereka ialah Ongku Nasution, Iswanda Nanda Ramli, Julius Raja, Suryanto Herman dan Doli Sinemba Siregar. Salanjutnya kelimanya menetapkan komposisi Steering Comittee (SC) dan Organizing Committee (0C) untuk menggembos persiapan termasuk penyusunan mekanisme penyelenggaraan. Tak dinyana, hal ini menuai polemik baru. Pengurus teras PSMS Medan ISL pun retak, melibatkan Idris (CEO), Benny Tomasoa (Manajer Tim) dan Iswanda Nanda Ramli (Bendahara Umum). Benny Tomasoa menyebut penentuan figur-figur yang duduk di SC dan OC tidak menaati mekanisme organisasional. Seharusnya dipilih melalui rapat pleno yang melibatkan klub-klub anggota, bukan dengan sistem penunjukan langsung. Hal ini berpotensi besar menganulir hasil RULB di belakangan hari, jika klub-klub menentangnya. "Nanda Ramli hanya menyodorkan nama-nama yang duduk di SC dan OC, kemudian walikota membacakannya. Jelas, ini menyalahi mekanisme yang ada. Selama ini kita selalu mengkritisi kubu Indra Sakti dkk, lha kenapa jadi kita yang melakukan penyimpangan juga. Harus melalui rapat pleno, tidak bisa tidak," katanya kepada www.tribunmedan.com, Senin (17/9/2012). Organizing Committee (OC) diisi Ketua, Ongku Nasution, Wakil Ketua Julius Raja dan Sekretaris Halim Panggabean, Bendahara,Azam Nasution sebagai bendahara. Sedangkan Steering Commitee diketuai Doli Sinumba Siregar, Wakil Suryanto Herman dan Sekretaris Benny Tomasoa. Sementara itu, Idris tercatat sebagai penanggungjawab panitia RULB. "Penunjukkan lewat rahudman itu juga enggak benar. Beliau sudah resmi mengundurkan diri pada saat halal bi halal itu, apa kapasitasnya menunjuk tim formatur dan SC/0C. Seharusnya ditunjuk dulu pelaksana tugas (plt) yang kemudian membuat rapat pleno. Saya memang masuk di tim, tapi kalau caranya salah ya salah, harus right on the track," bebernya. Menurutnya, ketetapan tersebut masih bisa diubah agar tak menjadi batu sandungan kelak. Protes ini tidak disampaikan langsung di tempat, karena Rahudman tidak memperbolehkan adanya interupsi saat itu. Sebab itu, pada pertemuan pengurus anomali ini akan kembali diluruskan. Senada, Idris juga mempertanyakan kapasitas Nanda Ramli. "Seluruh nama-nama direkomendasikan Nanda bukan klub-klub. Ini kan menyalahi dan tak punya dasar. Klub-klub mempertanyakan penunjukan langsung ini. Kalau saya pribadi nggak kecewa, buat apa?!" kata Ketua POS Indo.

0 komentar: