Peluang dualisme kepengurusan PSMS Medan saat ini terbuka lebar. Pasalnya, Indra Sakti Harahap yang terpilih dalam Rapat Umum Luar Biasa (RULB) yang digelar di Hotel Candi beberapa bulan lalu, menolak untuk ikut dalam RULB yang digelar Iswanda Nanda Ramli Cs. Bahkan, Indra mengancam akan menempuh jalur hukum jika RULB tersebut tetap digelar.
Saat ini, kepengurusan Indra Sakti Harahap tengah menggelar seleksi pemain PSMS Medan dan turnamen Piala PSMS Medan di Stadion Kebun Bunga. Bahkan, saat
mereka mengambil alih Gedung PSMS di Jalan Candi Borobudur, Kamis (4/10) pekan lalu, sempat terjadi ketegangan dengan seorang staf manajemen PSMS ISL 2011/2012 yang marah dengan kehadiran Indra Cs. Untungnya tidak sampai terjadi bentrokan fisik.
Sementara di kubu Iswanda Nanda Ramli Cs, kini tengah melakukan persiapan RULB yang rencananya digelar di Grand Aston, 21 Oktober mendatang. Bahkan saat ini, Nanda Cs tengah membuka pendaftaran untuk calon ketua umum PSMS.
Lantas, apa jadinya jika terjadi dua kepengurusan PSMS Medan? Kepengurusan mana yang akan ber-homebase di Kebun Bunga Medan dan ‘menguasai’ gedung mess PSMS? Padahal, Kebun Bunga dan gedung PSMS merupakan aset Pemko Medan.
Menyikapi hal ini, Kepala Bagian (Kabag) Aset Pemko Medan SI Dongoran mengatakan, Pemko Medan tidak mempermasalahkan kubu mana yang akan menggunakan Stadion Kebun Bunga dan mess PSMS. “Memang benar itu aset Pemko Medan. Kita tidak mempermasalahkan hal itu, yang penting PSMS bisa menjadi kebanggaan masyarakat Kota Medan. Kubu mana yang menempatinya, kita tidak bisa melarang atau menutupnya,” kata Dongoran kepada wartawan Sumut Pos, Rabu (10/10) lalu.(gus)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: