Namun bila melihat lebih dalam lagi, lima kemenangan sapu bersih dengan skor besar itu belum dapat dijadikan penilaian sahih. Betapa tidak, lima klub yang jadi lawan uji coba masih berada di bawah level. Pressure (tekanan) yang diberikan tidak begitu tinggi dan intens. Karenanya, sulit menyebutkan bahwa kualitas dan soliditas Affan Lubis dan kawan-kawan sudah benar-benar teruji.
Pelatih kepala, Suimin Diharja membenarkan situasi tersebut. "Sebenarnya, semua lini belum teruji secara maksimal. Mekanisme pressing sudah optimal tapi kemampuan bertahan secara tim atau compact defense-nya masih sangat kurang. Kolektivitas dari sisi possession play terus mengalami peningkatan dari laga ke laga," katanya saat berbincang dengan Tribun di Gedung Mantan Pemain PSMS Medan, Jalan Candi Borobudur, Medan, Jumat (25/1) petang.
"Yang paling kentara belum teruji adalah lini pertahanan dan depan. Barisan belakang belum mendapat tekanan serangan yang berarti. Barisan depan juga demikian. Memang angka memasukkan 16 gol sangat besar. Tetapi itu merupakan produktivitas secara tim, minim kontribusi dari penyerang. Jadi hasil ini tidak masuk penilaian saya," sebutnya.
Pria berjuluk Pelatih Kampung ini berpandangan ada tiga klub yang mampu memberi perlawanan cukup sengit. " Semua klub lawan uji coba memang berada di bawah leval. Tapi bukan berarti sia-sia. PSAD, PS Mencirim Putra dan PS Kinantan diisi beberapa pemain yang merumput di Liga Indonesia. Kehadiran mereka mampu memberi perlawanan yang baik," bebernya.
Suimin menyebutkan pihaknya sudah berupaya mencari lawan tanding yang punya level setara. Namun, semua berujung kegagalan. Rencana menghadapi klub kasta tertinggi IPL garapan PT LPIS, Pro Duta gagal. Suimin tak melontarkan alasan yang jelas. Namun sumber Tribun menyebutkan perbedaan ranah kompetisi menjadi muasal permasalahan.
Angin segar sempat menyambangi kala PSMS "Swasta" diundang untuk menjadi kontestan turnamen segi empat Piala Bupati Amri Tambunan di Deliserdang. Tiga klub yang direncanakan turut serta adalah PSDS Selection, PS Sampali dan Saintis. Tak diyana, laga ini pun urung digelar. Sekali lagi tanpa alasan yang jelas.
" Kita sudah berupaya, tapi rencana menjajal klub-klub selevel gagal. Kini, saya fokus untuk terus memaksimal tim di sisa sepuluh hari lagi. Try out juga jadi solusi. Tak sekalipun pertandingan digelar di Stadion Kebun Bunga tapi di luar. Manfaatnya bisa menempa mental tim karena tekanan di kandang lawan jauh lebih tinggi," ucapnya.
Asisten pelatih, Suharto AD juga menyiratkan kekuatiran serupa. "Kalau kendala sih, memang iya. Tim belum teruji kualitas sesungguhnya. Itu sebabnya, disiasati dengan bertanding ke luar. Kelemahan utama saya lihat berada di sektor pertahanan. Kebobolan empat gol bukan berarti kokoh, tapi karena serangan lawan tidak begitu agresif," tandasnya. (raf)
0 komentar: