Kirim E-mail, Jangan Gunakan Hurup Kapital

Kirim E-mail, Jangan Gunakan Hurup Kapital URUSAN etika tidak hanya berlaku dalam urusan sikapp dan bertutur kata. Di luar itu, menulis surat untuk orang lain pun perlu menunjukkan etika yang baik dan benar. Penggunaan e-mail setiap harinya sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para pekerja kantoran. Membahas projek atau pekerjaan lainnya, biasanya selalu dilakukan lewat komunikasi melalui e-mail. Namun sayangnya, walau e-mail jadi jembatan komunikasi krusial, banyak dari pekerja yang tak menerapkan etika saat mengirim e-mail. Padahal, penerapan etika sangat penting untuk  menjaga hubungan tetap berjalan selaras antara pekerja kantoran. Sebelum ketidakpatuhan tersebut berbuah pada kesalahan persepsi, Anda dapat mengikuti aturan main berikut ini, seperti dilansir  Times of India. Jangan gunakan huruf kapital Salah satu kesalahan dalam menulis e-mail meski sedang dalam keadaan terdesak yaitu, dengan menggunakan huruf kapital. Meski yang dilakukan tersebut dengan sengaja atau tidak sengaja, menulise-mail dengan menggunakan huruf kapital menggambarkan nada yang sangat keras dalam berkomunikasi. Meskipun maksud e-mail tersebut tidak dimaksudkan untuk terdengar kasar, akan tetapi penggunaan huruf kapital mengandung arti yang tidak sama dengan maksud yang disampaikan. Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, bahwa persepsi dan penerimaan maksud e-mail kepada pembaca yang menerima akan ditangkap berbeda.  Font dan warna Font yang ideal untuk e-mail adalah Sans Serif atau Times New Roman dengan ukuran font 12, Dan satu hal yang harus dihindari yaitu menggunakan warna merah dan oranye untuk menyorot pesan tertentu dalam e-mail. Kedua warna membuat e-mail tampil agresif. Yang paling penting untuk diingat ketika menggunakan warna adalah kombinasi. Sebuah e-mail dengan dua warna lebih, bisa melukai mata pembaca.

0 komentar: