Awan masih menggelayut di atas langit biru tatkala beberapa mantan pemain PSMS Medan era 90 an menyambangi Mes Kebun Bunga, Senin (18/2/2013). Jarum jam menunjukkan pukul 11:00 WIB ketika Zulvan Kurniawan, Sahrul, Ismail Warta, Sujendi dan Rahmad yang mayoritas berprofesi sebagai pegawai Bank Sumut datang untuk bertukar cerita dan mengucurkan dana bantuan kepada PSMS Medan PT LI. Tak sekadar wacana atau ungkapan keprihatinan, para dedengkot Ayam Kinantan ini memberi dana sebesar Rp 8 Juta yang dikumpulkan secara patungan.
Kedatangan mereka disambut hangat tim pelatih yakni Suimin Diharja, Suharto AD, Mardianto dan manajemen tim di antaranya Manajer Sarwono. "Sebagai catatan kami bukan mewakili Bank Sumut, tapi sebagai mantan pemain PSMS yang kini bekerja di bank tersebut. Tak hanya mantan, ada juga beberapa teman yang peduli kepada PSMS ikut ke rombongan ini," kata Zulfan Kurniawan, Koordinator Mantan ke PSMS.
Ia mengutarakan rasa prihatin mendalam atas krisis finansial yang melilit klub. Kondisi yang menggerus mentalitas tanding dan berimbas pada hasil buruk di lapangan. Bila diabaikan maka bukan tak mungkin rentetan hasil negatif akan dituai. Itu artinya, sulit untuk meraih prestasi.
"Kami merasa terpanggil dengan situasi ini, dimana tim kebesaran kita dalam kondisi yang tak menyenangkan. Keinginan kami adalah sebagai pembuka jalan, semoga masih ada mantan-mantan lain yang peduli dengan PSMS ini," sambungnya.
Mantan pemain mengaku jika tanpa adanya dukungan finansial yang mapan dipastikan prestasi mustahil didapatkan. Begitupun, Zulfan dan rekan-rekannya berharap pemain jangan keder dengan problem yang melanda. "Kalau boleh pemain menerima situasi dulu, tunjukan dulu prestasi dan sudah banyak masyarakat yang menantikan itu. Jika tercapai, pasti akan ada perhatian dan jangan kalah dulu. Marwah PSMS harus tetap kita jaga di lapangan. Yakinlah masih banyak orang di luar sana yang menginginkan prestasi PSMS lahir kembali," tuturnya.
Tragisnya krisis keuangan PSMS ini membuat mantan melontar kritik bahwa pengurus harus segera mengambil tindakan nyata. "Jangan hanya mau nama saja jadi pengurus. Seharusnya pengurus juga mau mengeluarkan uang, apalagi dalam kondisi seperti ini. Misalnya saja patungan atau apa saja yang bisa membantu keuangan tim," timpal Sahrul.
Kedatangan mantan PSMS ke mes pemain disambut gembira manajemen. Suwarno mengaku besar kecilnya dana yang terkumpul bukan menjadi patokan. "Yang paling penting adanya perhatian dan keinginan mereka membantu. Ini sangat membantu dan positif bagi kami. Di tengah kondisi yang seperti ini, kami mengharapkan mantan-mantan lain menyusul. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih," pungkasnya.
sumber: tribun medan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: