PSMS Jangan Sampai Di Sanksi FIFA Seperti Arema









bundarsatu- MASIH ingat dengan sanksi FIFA kepada Arema Malang, terkait urusan kontrak dengan pemainnya yang tidak beres? Jean Landry Poulangoye pun melaporkan hal tersebut kepada FIFA.
 
Mendapat respon dari otoritas sepak bola tersebut, PT. Liga Indonesia unjuk gigi. Pengelola liga menambah hukuman dengan mengurangi sebanyak tiga poin tim asal Kota Malang tersebut. 

Akibat pengurangan tersebut, kepastian Arema menjadi runner up Indonesia Super League (ISL) tertunda. Manajemen Arema juga harus membayarkan sisa uang yang belum mereka selesaikan dengan si pelapor tersebut. 

Apabila tidak segera membayarkan denda kepada FIFA, Arema Indonesia mendapatkan sanksi tambahan berupa degradasi ke kompetisi dengan level lebih rendah, Divisi Utama. 

Kondisi yang sama bisa saja terjadi di PSMS Medan. Di musim Divisi Utama 2013/2013, tim ini kembali memiliki utang. Ketua umum Idra Sakti Harahap tak membayar kewajibannya ke pemain, pelatih dan official. 

Ancaman bakal seperti Arema jelas terbuka lebar. Jika Moise Maldonado dkk melaporkan persoalan gaji, bukan tak mungkin PSMS turun ke Divisi I. Pemain lokal sendiri telah memilih pengacara untuk menyelesaikan persoalan gajinya. 

"Mungkin Saja pemain asing itu melaporkan ke FIFA. Bisa melalui agennya atau organisasi pemain. Kalau pemain lokal sudah memilih sosok pengacara menyelesaikan persoalan gaji ini. Jika memang nanti perlu kita share ke FIFA, kenapa tidak," ujar Abdi Panjaitan, media officer PSMS. 

Indra Sakti Harahap yang tak bisa dihubungi. Komite penyelamat yang sibuk akan menggelar RALB. Apakah mereka memikirkan membayarkan utang PSMS Medan? Apa yang mereka selamatkan jika tim Ayam Kinantan malah turun ke Divisi I.  


sumber : boahita.com

0 komentar: